Jumat, 18 Februari 2011

DIES HIMA IPA



Sttt… tau enggak?? 5 februari 2011 anak-anak hima memperingati DIES HIMA IPA lhoo..
Dalam rangka memperingati Hima IPA yang ketiga ini, Hima IPA UNY mempunyai agenda yaitu berkunjung ke Panti Asuhan Miftahul Jannah yang bertempat di Bantul. Kunjungan ini merupakan kunjungan yang kedua kalinya bagi Hima IPA. Sebelumnya rombongan Mas Taufani (ketua Hima IPA 2009-2010)dkk telah lebih dulu berkunjung ke Panti ini untuk melakukan bakti sosial.
Pak Rohmad selaku pimpinan Panti Asuhan Miftahul Jannah memberikan kado special untuk Hima IPA yaitu berupa 3 kata mutiara:
1.     Man jadda wa jadda
2.     Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain
3.     Siapa yang menanam kebaikan maka dia akan menuai kebaikan untuk dirinya sendiri
Meski kado ini terlihat sederhana yaitu berupa 3 kata mutiara, namun makna dibalik kata ini tersirat pesan yang sangat patut untuk dijadikan sebagai pedoman bagi Hima IPA melangkah kedepannya.
Tuu kan terbukti.. Hima IPA tidak hanya mementingkan dalam bidang akademik saja namun dalam hal sosialpun mereka masih tetap mengedepankan.
Kunjungan ke Panti Asuhan Miftahul Jannah hanya berlangsung beberapa jam saja. Foto bersama Hima IPA dengan pihak Panti Asuhan mengakhiri kebersamaan mereka.
Setelah kunjungan ini anak-anak Hima IPA melanjutkan perjalanannya ke pantai Kuwaru Bantul.


SEJARAH HIMA IPA

Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA (HIMA IPA) merupakan organisasi yang dibentuk sebagai wadah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pada 2 Februari 2011 ini HIMA IPA berusia 3 tahun. Sebelum mempunyai hima, semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa Pendidikan IPA di back up oleh Hima Fisika (HIMAFI). Tapi melihat potensi  SDM yang dimiliki mahasiswa Pendidikan IPA, pihak  Prodi Pendidikan IPA yang secara khusus diprakarsai oleh Drs. Eko Widodo mendesak mahasiswa angkatan perdana (2007) untuk membentuk suatu himpunan. Beliau mengatakan bahwa Pendidikan IPA harus membentuk himpunan sendiri, karena tak selamanya akan ‘menumpang’ di HIMAFI. Setelah berdiskusi antar kelas dan mengadakan pemilwa, terpilihlah Zain Muhari Rahman (C’07) sebagai ketua dari himpunan tersebut yang bernamakan Himpunan Mahasiswa Sains (HIMASA) yang merupakan cikal bakal berdirinya HIMA IPA.
Setelah membentuk himpunan internal mahasiswa Pendidikan IPA, banyak perjuangan yang dilakukan mahasiswa mahsiswa angkatan 2007. Waktu itu himpunan tersebut belum bisa berdiri sendiri, jadi masih harus di back up oleh HIMAFI. Disana juga mahasiswa Pendidikan IPA banyak menimba ilmu keorganisasian untuk bekal membangun HIMA IPA nantinya.
Januari 2009 turunlah Surat Keterangan (SK) dari dekan, yang menandakan adanya pengakuan de jure atas HIMA IPA. HIM IPA resmi diakui, dan diadakanlah pemilihan ketua. Terpilihlah Janwar Arseto (C’07) sebagai ketua HIMA IPA perdana masa jabatan 2009/2010. Setelah pemilihan  mahasiswa Pendidikan IPA segera menyelesaikan keperluan keorganisasian HIMA IPA, seperti logo,program kerja sampai menyusun AD/ART (Anggaran Dasar / anggaran Rumah Tangga). Perjuangan mahasiswa Pendidikan IPA tak berhenti disitu. Mereka harus segera mencari tempat untuk sekretariat HIMA IPA. Saat itu HIMA IPA mendapat sekretariat di depan deretan sekretariat ormawa yang lain. Namun sejak awal kepengurusan tahun 2010 yang di ketuai Taufani Gumono (E’08), sekretariat HIMA IPA bergabung di deretan sekretariat ormawa yang lain di gelanggang ormawa FMIPA UNY.
     Sampai saat ini, dibawah kepemimpinan Ary Gunawan (E’09) yang mempunyai visi “Meningkatkan kemandirian dan eksistensi HIMA IPA sebagai wadah aktualisasi dari mahasiswa Pendidikan IPA menuju IPA EMAS 2013”, HIMA IPA terus membenahi diri demi kemajuan dan kejayaan dimasa mendatang. (yinz)

Crop Circle, kado palentin buat Mak e



Kamu itu gak usah sekolah le. buat apa sekolah, wong mereka yang pinter-pinter aja malah membodohi kita kok. Kamu lihat saja itu para pejabat yang tiap hari muncul di tv, mereka itu orang pintar tapi gak pake otak, gak punya iman, maling, pembohong. Mak e gak mau kamu jadi kaya gitu. Jadi orang biasa aja, bertani sama mak e sama pak e, ga usah neko-neko".
“Tapi temen-temenku semuanya kuliah Mak, masa aku disuruh jadi petani. Katanya Bambang kalo kuliah kita bisa pinter, terus bisa kaya. Kalo kaya kan uangnya banyak nanti banyak cewek-cewek cantik yang mau sama aku. Kalo aku cuma jadi petani, jandanya si Sri pun gak bakalan mau sama aku Mak.”
“Kamu itu kuliah pengen pinter apa cuma ikut-ikutan? Nurut kok sama Bambang, apa-apa Bambang, katanya Bambang, disuruh Bambang.”
“Tapi Bambang itu kalo ngomong bener Mak”
“Terserah kamu, jadi anak kok gak punya pendirian.”
 “Sudah gak usah didengerin, Mak mu mungkin sedang emosi. Pak e setuju sama kamu. Kalo Mak mu gak mau biayain, biar Pak e nanti bayar, yang penting besok kamu dapet istri yang cantik. Yah itung-itung buat memperbaiki keturunan keluarga kita hehe...”
“Wah matur nuwun Pak.”
Pada akhirnya Kirman jadi melanjutkan kuliah dan diterima di perguruan tinggi yang sama dengan Bambang, temannya yang sok pintar itu.
***

Jumat, 11 Februari 2011

A new class: Pendidikan IPA Internasional



Visi program studi pendidikan IPA adalah mewujudkan Program Studi Pendidikan IPA menjadi program studi yang memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif di abad 21 (di era global) dalam bidang pendidikan IPA. Visi ini membayangi Pendidikan IPA untuk membuka kelas internasional.  Dibukanya kelas internasional ini bertujuan untuk mewujudkan UNY menuju World Class University. Tidak mudah untuk meniti pendidikan di UNY, perlu perjuangan untuk mengawalinya yaitu dengan seleksi.
Tidak sedikit mahasiswa yang memahami tentang kelas biasa dan internasional. Padahal kelas internasional itu hampir sama dengan kelas bilingual di Pendidikan IPA. Apakah dengan dibukanya kelas baru ini juga membuka fasilitas yang layak bagi sebuah kelas internasional di prodi kita? Tentu semua ini menjadi pertanyaan, prodi ini masih seumur jagung dan sudah berani unggul membuka kelas internasional.
Pada dasarnya kelas ini diadakan dengan tujuan agar kualitas pendidikan di era global kelak semakin berkembang dan maju serta siap menjadi teladan dengan memanfaatkan ilmu alam. Karena semua itu tentu harus mengalami perubahan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik kedepannya. Namun semua itu tidak diterima dengan pikiran yang positif, yang menganggap bahwa kelas internasional harus mempunyai fasilitas yang unggul yang setimpal dengan dana yang dikeluarkan. Maka harus ada yang mengubah pikiran ini dengan tindakan yang sesuai dengan dana yang dikeluarkan mahasiswa.
Jadi tidak mudah perjuangan kita untuk membuka kelas internasional ini dengan gelar prodi baru di FMIPA. Optimis. Itulah langkah yang tepat agar prodi kita sejajar dengan prodi lain yang telah lama lebih dulu berdiri. Hidup ini akan teras hampa jika dalam hidup ini datar.  Hidup adalah perjuangan!

Kunjungan IKAMAPA UNNES ke UNY



            Senin 7 Februari 2011 merupakan saat yang membanggakan bagi dua universitas yang saling bertemu, yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Semarang (UNNES). UNNES yang pada saat itu tengah melakukan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menyempatkan diri berkunjung ke UNY. UNNES datang sekitar pukul 11.30 WIB, yang kemudian langsung menuju masjid Mujahidin UNY untuk menunaikan sholat dzuhur.
Acara inti  yang berupa sambutan dan diskusi dimulai pukul 13.00 WIB di Ruang Seminar FMIPA UNY. Sambutan pertama dari Ketua HIMA IPA UNY periode 2011 Ary Gunawan yang kemudian dilanjutkan sambutan dari Kaprodi Pendidikan IPA UNY Drs. Dadan Rosana. Sambutan berikutnya dari ketua kunjungan Sofyan Abidin dan sambutan yang terakhir dari Kaprodi  Pendidikan IPA UNNES Drs. Sudarmin. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi sharing dan tanya jawab mengenai perkuliahan maupun keorganisasian. Dalam forum ini banyak dilontarkan pertanyaan mengenai pembentukan HIMA IPA UNY. Hal ini berkaitan dengan agenda utama kunjungan UNNES yaitu untuk mengenal dan mempersiapkan Ikatan Mahasiswa Pendidikan IPA (IKAMAPA) UNNES  menjadi HIMA IPA UNNES. Pertanyaan yang diajukan antara lain tentang proses pembentukan HIMA IPA, pembuatan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Garis Besar Haluan Kerja (GBHK), dan sirkulasi internal keuangan HIMA IPA UNY.
            Setelah acara sharing dan tanya jawab berakhir dilanjutkan safari kampus yang antara lain melihat ruang perkuliahan dan ruang kaprodi di lantai 3, laboratorium IPA, secretariat HIMA IPA beserta ormawa-ormawa lainnya. Kegiatan siang itu diakhiri dengan sesi foto bersama antara Mahasiswa Pendidikan IPA UNY dan Mahasiswa Pendidikan IPA UNNES

Senin, 07 Februari 2011

Kecil-Kecil Cabe Rawit


Kecil-kecil cabe rawit, itulah julukan yang akan kukasih ke Prodi IPA. Bukan cuman umurnya yang kecil, ruangan tempat kuliah n juga laboratoriumnya lebih kecil dibandingkan jurusan lain.  Eits,, biarpun fasilitasnya kecil, tapi mahasiswanya punya banyak prestasi baik di bidang akademik, agama maupun olahraga.
Ada mas Koko Triantoro angkatan 2007 yang meraih berbagai juara bai di bidang akademik, keagamaan maupun olahraga diantaranya : Juara III dalam Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa Bidang Obat Tradisional Tingkat DIY tahun 2007 yang dilaksanakan di STMIK Pelita Nusantara. Juara III Lomba Inovasi Mahasiswa Bidang Makanan Tradisional Tingkat DIY Tahun 2008. Selain itu, pernah juga meraih juara III beregu di Pekan Olahraga Perguruan Tinggi Se-Indonesia Tahun 2008.  
Selain mas Koko ada juga Mba’ Laifa Rahmawati angkatan 2007 yang meraih prestasi berupa menjadi Finalis PIMNAS XXII di UNIBRAW Malang, tahun 2009 dengan judul “Pemodelan Pemilu Legislatif sebagai Solusi Mengetahui Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pemungutan Suara”