Senin, 09 Agustus 2010

Gara-gara kebijakan “Pengurus wajib membuat PKM”

Di papan pengumuman yang ditempel di sekret HIMA IPA, terdapat sebuah new attention yang menyebutkan bahwa semua pengurus HIMA IPA tahun ini wajib membuat Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Sebuah terobosan yang baru dikoarkan tahun ini. Hal ini memicu berbagai macam tanggapan. Banyak yang menanggapinya sebagai hal yang positif, tapi tak jarang yang mengeluhkannya.
Kenapa itu harus di wajibkan sih. . .
“Seperti biasanya seusai kuliah, ku masuk ke sekret HIMA IPA, keadaannya masih sama saja, hanya saja terdapat sebuah tulisan baru di papan pengumuman. Tulisan beratasnamakan ketua HIMA IPA, Pak Taufani Gumono, kepada semua pengurus HIMA IPA bahwa semua pengurus wajib mengirimkan atau membuat PKM. Hal ini tentu saja membuatku kaget, aku bukan orang yang biasa membuat PKM,’terus gimana nih?’, tanyaku dalam hati...
Membuat PKM mungkin sudah biasa bagi mahasiswa-mahasiswa yang prestatif, dan (mungkin) bagi mereka yang mendapatkan beasiswa-karena ini hukumnya wajib malah. Tapi tidak semua mahasiswa bisa membuat PKM, karena memang tidak semua mahasiswa tergugah hatinya untuk membuat suatu karya kreatifitas.
Membuat kita (semakin) ‘kreatif’.
Tapi tidak semua menganggap pengumuman tadi sebagai sebuah musibah, bahkan banyak yang menyuarakan suara pro. Memang ditilik dari semua aspek, kebijakan ini amatlah positif. Dengan cara ini bisa membuat kita kreatif ‘dadakan’. Kita memacu otak kita untuk membuat karya sekreatif mungkin. Menciptakan ide-ide baru yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain.
Bisa saja kita meneliti hal baru dalam bentuk PKMP, menciptakan kreasi-kreasi barang pasar siap jual dalam bentuk PKMK, melatih kita mengabdikan diri kepada masyarakat melalui PKMM, ataupun menciptakan suatu teknologi baru melalui PKMT. Semua itu tidak dipungkiri pasti ada di semua benak mahasiswa, dan mungkin dengan agenda yang secara khusus dipelopori oleh atas nama HIMA IPA ini, semua angan-angan mahasiswa tadi dapat lebih direalisasikan. Apabila semua angan-angan mahasiswa tadi terbentur masalah dana, maka PKM inilah jawabannya, karena perlu diketahui dana yang dikucurkan untuk merealisasikannya apabila karya tersebut ‘tembus’ adalah sebesar sepuluh juta rupiah. Jadi, mengapa kita masih menunggu, mari kita buat ide-ide gila kita, mari menjadi kreatif, mari membuat pembaruan melalui PKM.
...Beberapa hari setelah membaca pengumuman tersebut, aku pun memutuskan untuk membuat sebuah PKM, walaupun itu atas ajakan temanku. Semoga ini bisa menjadi awal yang baik, dan bukan semata karena (dituntut) kewajiban sebagai anggota HIMA IPA”.(zeE)

Jumat, 06 Agustus 2010

HARI PENDIDIKAN..!! SEKEDAR UPACARA KAH…??


Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei merupakan salah satu Hari bersejarah yang tentunya di peringati setiap tahunnya sejak meninggalnya Ki Hajar Dewantara yang ditetapkan oleh surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959. Di Universitas tercinta kita UNY, merupakan kampus yang dulu bernama IKIP (Institut Keguruan Dan Ilmu Pendidikan). Apa yang diselenggarakan kampus eks IKIP ini menunjukkan bahwa UNY merupakan Universitas pendidikan yang mayoritas jurusannya jurusan pendidikan?
Ternyata, tanggal 2 Mei 2010 lalu UNY menyelenggarakan upacara memperingati hari Pendidikan Nasional. Di hall rektorat. Siapa yang tahu? Penting gak sich? Hanya sedikit mahasiswa yang menghadiri upacara tersebut. Apa karena sebagian dari mereka tidak tahu atau malas untuk datang bahkan dari mereka banyak yang pulang kampung karena tanggal merah. Apalagi waktu itu hari Jumat sekalian Sabtu dan Minggu jadi bisa untuk libur panjang. Lebih ironis lagi ketika berlangsungnya upacara, ketika sambutan sebagian mahasiswa yang barisannya paling belakang malah duduk-duduk sambil ngerumpi, ada pula yang membawa minuman. Anehnya lagi upacara kok membawa tas atau ransel kaya mau kamping aja. Upacara terlihat tidak khidmat.
Lalu, apa makna dari Hari Pendidikan Nasional tersebut? Apa yang dilakukan Mahasiswa? Apa yang dilakukan UNY? Sekedar mengikuti upacara kah? Sekedar mengadakan upacara kah?
Akan tetapi, salut bagi mahasiswa yang sudah menyempatkan dirinya untuk datang meskipun hanya terpaksa atau daripada gak ada kegiatan. Alangkah baiknya, sebagai mahasiswa kitatunjukkan diri kita sebagai agen perubahan menuju masa depan yang lebih baik. Apalagi bagi kita yang mengambil jurusan pendidikan. Kita kan calon pendidik, tunjukkan donk kawan! Maknai Hari Pendidikan Nasional dengan prestasimu. (erf)

O.M.G , UNY KEBANJIRANNNNNN..........!!!!!



Pembangunan di Indonesia saat ini berwawasan lingkungan, begitu juga di UNY. Pembangunan berwawasan lingkungan itu sendiri adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. UNY merupakan salah satu Universitas di Yogyakarta yang pembangunannya berwawasan lingkungan. Akan tetapi, kenapa jika datang hujan sebagian UNY tergenang air (banjir)? Sebenarnya ini salah alam atau manusia?
Jika kita meninjau lebih dalam lagi hal ini merupakan salah manusia itu sendiri. Banyak orang disekitar kampus kurang peduli terhadap kebersihan. Banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya, contohnya adalah membuang sampah di saluran air. Sehingga ketika hujan datang, banjir pun tidak dapat dielakkan lagi.
Menurut seorang bapak yang dulu dijumpai, beliau berkata bahwa banjir di UNY merupakan hasil dari ulah manusia yang kurang menjaga kebersihan, yaitu banyak orang yang membuang sampah di sembarang tempat (bukan pada tempatnya) ,sehingga jika hujan datang maka banjir juga akan datang.
Sekarang tinggal bagaimana kita menyikapi hal ini. Jika kita ingin menciptakan suasana UNY berwawasan lingkungan, tentunya harus dimulai dari diri kita sendiri. Apalagi mahasiswa Pendidikan IPA! (tobie)

DIES NATALIS UNY


DIES NATALIS KOK SEPI????

Udah tau dies natalis kan? Itu lho bahasa kerennya ulang tahun… nah ternyata pada tanggal 21 Mei ntu merupakan ultahnya UNY. Makanya pas tanggal itu kuliah sebelum jumatan ditiadakan. Soalnya para jajaran rektorat beserta dosen mengadakan upacara di rektorat. Tapi kok banyak mahasiswa yang ga tau semaraknya dies natalis ini ya? Buktinya ada seorang mahasiswa di fakultas FISE pas ditanyai tentang dies natalis malah jawab gini,”dies natalis UNY? Ku kurang tau e?” nah lho apa namanya tu kalo bukan semaraknya ga nyampe ke mahasiswa? Emang sih rangkaian acaranya banyak banget dari seminar, lomba-lomba keolahragaan, bakti social, pentas seni. Nah dari serangkaian acara itu semuanya bertempat diberbagai fakultas di UNY tapi kok ada yang komen kaya’ gitu ya?.
Dalam hal ini kita menyadari 2 hal, yaitu serangkaian acara dies natalis itu memang kurang mengena di hati mahasiswa, dan kurang antusiasnya para mahasiswa untuk memeriahkan dies natalis UNY. Kalau kita mau sedikit saja peduli pasti tidak aka nada lagi komentar seperti itu untuk menanggapi acara Dies natalis itu. Untuk mencegah hal itu terjadi lagi seharusnya acara Dies Natalis di adakan di masing-masing fakultas. Kemudian konsep acaranya haruslah melibatkan semua elemen masyarakat fakultas tersebut. Dengan begitu ga ada lagi mahasiswa UNY yang g tau tentang Dies Natalis kampus nya sendiri.(ars)